Cara Tepat Mengkritik Atasan
Padahal, meskipun kecil, kritik, jika memang bersifat positif perlu disampaikan pada yang bersangkutan. Tentu saja ada rambu-rambu yang mengatur dalam menyampaikan kritik pada atasan Anda. So, Anda yang merasa perlu mengkritik si bos, coba simak tipsnya berikut ini:
* Kenali atasan Anda
Langkah pertama, ketahuilah seberapa jauh atasan bisa menerima kritik, khususnya dari Anda yang langsung menjadi anak buahnya. Kemudian coba ingat, apakah Anda dan atasan sering berkomunikasi dan berinteraksi secara informal? Apakah atasan Anda cukup luwes dalam menerima masukan? Jika atasan Anda termasuk pribadi yang terbuka dalam menerima kritik, Anda bisa mengemas kritik dan saran Anda tanpa kesulitan berarti. Sebaliknya, jika si bos termasuk pribadi yang anti kritik, Anda harus lebih berhati-hati.
* Bersifat informatif
Ajukan kritik layaknya menyampaikan sebuah informasi. Sehingga kritik Anda tidak dibumbui emosi dan tidak bersifat menyerang, melainkan sebagai sumber informasi yang cukup berharga. Lengkapi kritik Anda dengan keterangan dan data obyektif yang akurat. Sampaikan secara tepat sehingga si bos tergerak untuk mempelajari informasi tersebut.
* Akuilah bahwa atasan adalah bos Anda
Ketahuilah bahwa banyak atasan yang merasa selalu benar. Apalagi jika berhadapan dengan stafnya. Kekuasaan membuatnya merasa di atas angin dan merasa segala tindakannya adalah tepat. So, pelajari dulu bagaimana atasan Anda memandang persoalan (kritik) yang akan disampaikan padanya. Lalu pikirkan mana yang sekiranya perlu disampaikan dan mana yang tidak. Hendaknya kritikan Anda adalah masukan yang produktif baginya.
* Kritik diri sendiri sebelum mengkritik
Apakah Anda adalah pribadi yang juga terbuka akan kritik? Jika Anda tidak siap menerima kritik rasanya, Anda tidak pantas mengkritik. Tunjukkanlah bahwa Anda pun terbuka untuk dikritik. Jika Anda anti kritik, jangan harap orang mau menerima kritik Anda, apalagi orang yang notabene adalah atasan Anda.
* Pertimbangkan meminta bantuan orang lain
Mungkin Anda ada ide untuk meminta bantuan orang lain dalam menyampaikan kritik pada bos. Pertimbangkanlah sekali lagi jika Anda ingin melakukannya. Karena, belum tentu orang lain itu berada di pihak Anda. Jika Anda tak punya cukup nyali untuk mengkritik atasan secara langsung, Anda bisa meminta bantuan atasan lain. Jadikan kritikan Anda sebagai persoalan yang bisa dipecahkan bersama secara obyektif.
Pada akhirnya, jika Anda telah menyampaikan kritik, keputusan tetap berada di tangan atasan Anda. Anda boleh saja mengajukan kritik dan saran panjang lebar namun keputusan perbaikan bukanlah di tangan Anda. Tidak perlu ngotot sampai si bos mau menerima dan melakukan kritikan Anda. Karena Anda bisa saja dianggap merongrong kekuasaannya. Serahkan semuanya pada atasan. Biarkan ia berpikir dan memutuskannya sendiri. Jika ia bijak tentu ia dapat menerima sebuah kritik jika itu tujuannya baik.
Padahal, meskipun kecil, kritik, jika memang bersifat positif perlu disampaikan pada yang bersangkutan. Tentu saja ada rambu-rambu yang mengatur dalam menyampaikan kritik pada atasan Anda. So, Anda yang merasa perlu mengkritik si bos, coba simak tipsnya berikut ini:
* Kenali atasan Anda
Langkah pertama, ketahuilah seberapa jauh atasan bisa menerima kritik, khususnya dari Anda yang langsung menjadi anak buahnya. Kemudian coba ingat, apakah Anda dan atasan sering berkomunikasi dan berinteraksi secara informal? Apakah atasan Anda cukup luwes dalam menerima masukan? Jika atasan Anda termasuk pribadi yang terbuka dalam menerima kritik, Anda bisa mengemas kritik dan saran Anda tanpa kesulitan berarti. Sebaliknya, jika si bos termasuk pribadi yang anti kritik, Anda harus lebih berhati-hati.
* Bersifat informatif
Ajukan kritik layaknya menyampaikan sebuah informasi. Sehingga kritik Anda tidak dibumbui emosi dan tidak bersifat menyerang, melainkan sebagai sumber informasi yang cukup berharga. Lengkapi kritik Anda dengan keterangan dan data obyektif yang akurat. Sampaikan secara tepat sehingga si bos tergerak untuk mempelajari informasi tersebut.
* Akuilah bahwa atasan adalah bos Anda
Ketahuilah bahwa banyak atasan yang merasa selalu benar. Apalagi jika berhadapan dengan stafnya. Kekuasaan membuatnya merasa di atas angin dan merasa segala tindakannya adalah tepat. So, pelajari dulu bagaimana atasan Anda memandang persoalan (kritik) yang akan disampaikan padanya. Lalu pikirkan mana yang sekiranya perlu disampaikan dan mana yang tidak. Hendaknya kritikan Anda adalah masukan yang produktif baginya.
* Kritik diri sendiri sebelum mengkritik
Apakah Anda adalah pribadi yang juga terbuka akan kritik? Jika Anda tidak siap menerima kritik rasanya, Anda tidak pantas mengkritik. Tunjukkanlah bahwa Anda pun terbuka untuk dikritik. Jika Anda anti kritik, jangan harap orang mau menerima kritik Anda, apalagi orang yang notabene adalah atasan Anda.
* Pertimbangkan meminta bantuan orang lain
Mungkin Anda ada ide untuk meminta bantuan orang lain dalam menyampaikan kritik pada bos. Pertimbangkanlah sekali lagi jika Anda ingin melakukannya. Karena, belum tentu orang lain itu berada di pihak Anda. Jika Anda tak punya cukup nyali untuk mengkritik atasan secara langsung, Anda bisa meminta bantuan atasan lain. Jadikan kritikan Anda sebagai persoalan yang bisa dipecahkan bersama secara obyektif.
Pada akhirnya, jika Anda telah menyampaikan kritik, keputusan tetap berada di tangan atasan Anda. Anda boleh saja mengajukan kritik dan saran panjang lebar namun keputusan perbaikan bukanlah di tangan Anda. Tidak perlu ngotot sampai si bos mau menerima dan melakukan kritikan Anda. Karena Anda bisa saja dianggap merongrong kekuasaannya. Serahkan semuanya pada atasan. Biarkan ia berpikir dan memutuskannya sendiri. Jika ia bijak tentu ia dapat menerima sebuah kritik jika itu tujuannya baik.
No comments:
Post a Comment
u comment i follow